SERI
MAKANAN BERSEJARAH
MENYELUSURI
JALAN PANJANG SI TEMPE
Pada suatu siang yang cerah di abad ke-16, Cebolang
sedang dalam perjalanan dari Prambanan menuju Pajang. Beliau singgah di
Tembayat Kabupaten Klaten. Beliau dijamu
makan siang oleh Pangeran Bayat dengan menu seadanya ; “…brambang
jae santen tempe … asem sambel lethokan …”
Hmmm…dari cukilan Serat Centhini yang
digubah pada sangkala tahun 1742 tahun Jawa atau 1814 Masehi, bisa
dibayangkan betapa lezatnya brambang jae
santen tempe. Semacam masakan tempe bersantan gitu ya. Ataukah ini cikal
bakal sayur lodeh? Entahlah.
Fotoin lodeh tempe ah…biar makin nyaman bacanya..
Nah kali ini, Penulis ingin mengajak pembaca menelusur sejarah tempe. Kalau dilihat dari potongan Serat Centhini tersebut, tempe telah berkembang pada masa itu. Hal ini dan catatan sejarah yang tersedia lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa, mungkin dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.
Karena pada saat itu belum ada yang
namanya hak paten, penemu pertama kali tempe adalah anonym. Sejarawan sekaligus budayawan Dr Onghokham menuliskan
bahwa penemuan tempe berkaitan erat dengan produksi tahu di Jawa, karena
keduanya terbuat dari kacang kedelai. Adapun tahu dibawa oleh orang Tiongkok ke Jawa yang mungkin sudah ada sejak
abad ke -17. Ong menyatakan bukan hanya bahan dasarnya yang sama, akan tetapi
mungkin secara langsung penemuan tempe berkaitan dengan produksi tahu.
Wartawan Spesialis sejarah pangan, Andreas Maryoto menyatakan bahwa tempe muncul dari kedelai buangan pabrik tahu yang kemudian dihinggapi kapang. Beliau mengaitkannya dengan adanya tempe lain yang berasal dari limbah yaitu tempe gembus dari limbah kacang, dan tempe bongkrek dari limbah kelapa. Hasil upgrade dari tempe sisa limbah kedelai adalah tempe dari kedelai langsung (bukan limbah)
Dikutip
dari Kompas.com, sejarawan sekaligus budayawan Dr Onghokham pun pernah
menuliskan dalam artikelnya bahwa pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia,
para tawanan perang yang diberi makan tempe terhindar dari penyakit disentri
dan busung lapar. Menurut beliau lagi, tempe yang kaya protein telah
menyelamatkan kesehatan penduduk Indonesia yang padat dan berpenghasilan
relatif rendah. Sejumlah penelitian lain yang diterbitkan pada tahun 1940
sampai dengan 1960 juga menyimpulkan bahwa banyak tahanan Perang Dunia II
berhasil selamat karena tempe.
Gambar
dari pixabay
TEMPE DARI MASA KE MASA
Senasib
dengan saudaranya sesama berbahan kedelai, tempe pun kini telah mendunia. Jika
dahulu tempe hanyalah makanan rakyat kecil, kini tempe telah masuk pasar
mancanegara. Kemasan tempe tradisional telah mengalami berbagai modifikasi,
tidak hanya dari daun jati atau daun pisang, kini banyak dikemas tempe dalam
bungkus plastik transparan. Tergantung selera konsumen memilih yang mana karena
semua enak.
Cara
penyajiannya pun beragam. Digoreng, dibacem, orek tempe, oseng tempe, lodeh
tempe, bahkan kini banyak bermunculan resep baru yang lebih modern : nugget
tempe dan burger tempe.
Bahkan
kini saking populernya tempe, telah ada satu hari khusus yang dinamakan Hari
Tempe Sedunia. Oleh Forum Tempe Indonesia, tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai
Hari Tempe Sedunia.Tanggal tersebut bersamaan dengan hari kelahiran presiden
pertama RI, Ir. Sukarno.
Alasannya
adalah karena Ir Sukarno pernah mengemukakan dalam salah satu pidatonya, agar
Indonesia jangan mau menjadi bangsa tempe yang diinjak-injak. Ini merupakan
ajakan pembangkit semangat yang mengacu pula pada proses pembuatan tempe
sendiri. Selain itu, Ir Sukarno adalah pecinta tempe. Hampir setiap hari tersedia
tempe dalam hidangan di meja istana. Alasan lain adalah karena pada tanggal 6
Juni, Rumah Tempe Indonesia untuk pertama kalinya diresmikan. RTI yang
bertempat di Bogor merupakan tempat praktik pembuatan tempe yang higienis bagi
para perajin tempe tradisional. (fimela.com)
Perjalanan
panjang tempe pun telah menjadikan tempe sebagai makanan wajib bagi para
vegetarian karena mengandung vitamin B12 yang tinggi. Kaum vegetarian yang
menghindari daging biasanya beresiko anemia karena kekurangan vitamin B12 yang
banyak terkandung dalam daging, makan tempe bisa menjadi alternatif.
Gambar
dari pixabay
NILAI GIZI TEMPE
Dikutip
dari Fimela.Com secara umum tempe mengandung protein dan serat yang
tinggi,vitamin dan mineral. Karena karbohidrat dan sodium nya rendah, maka
tempe baik untuk diet. Selain itu, karena proses pembuatannya dengan
fermentasi, maka tempe mengandung prebiotik yang tinggi sehingga baik untuk menjaga
kesehatan pencernaan,bakteri baik dalam usus dan memperbaiki penyerapan sari
makanan. Berikut kandungan gizi dalam 85 gram tempe :
- Kalori: 162
- Protein: 15 gr
- Karbohidrat: 9 gr
- Lemak: 9 gr
- Zat besi: 12% dari total kebutuhan harian
- Kalsium: 9% dari total kebutuhan harian
- Riboflavin: 18% dari total kebutuhan harian
- Niacin: 12% dari total kebutuhan harian
- Magnesium: 18% dari total kebutuhan harian
- Fosfor: 21% dari total kebutuhan harian
- Mangan: 54% dari total kebutuhan harian
PILIH MANA : TEMPE ATAU TAHU
Dikutip
dari hellosehat.com, sama-sama berasal dari kedelai,kandungan gizi pada tempe
dan tahu pun tak jauh beda. Keduanya mengandung isoflavon yaitu suatu senyawa
yang diketahui memiliki manfaat mengatasi kanker. Kandungan isoflavon pada
tempe lebih tinggi daripada tahu. Senyawa isoflavone yang terkandung pada tahu sebesar 4-67 mg/100 gram.
Sementara pada tempe sebesar 103 mg/100 gram. Diperkirakan sebesar 30 sampai 50
mg konsumsi senyawa isoflavone setiap hari cukup untuk memberikan manfaat
kesehatan.
Tahu mengandung lebih banyak mineral yang berasal dari senyawa koagulan
(yang bisa membuat sari kedelai jadi padat). Sementara itu, tempe memiliki
lebih banyak kandungan vitamin yang berasal dari hasil fermentasi.
Kedelai
yang merupakan bahan dasar tempe dan tahu mengandung asam fitat, yaitu senyawa
antinutrien yang bisa menghambat penyerapan zat gizi tertentu. Senyawa ini tidak
bisa dihilangkan dengan pemadatan (proses koagulasi). Oleh karena itu tempe
yang dihasilkan dari fermentasi bisa lebih mudah diserap oleh tubuh karena
senyawa antinutriennya lebih sedikit.
Jadi, Anda
Tim Tempe atau Tim Tahu?
Jangan kuatir, keduanya sama-sama baik dan bernutrisi, dengan proses pemasakan yang tepat, baik tempe atau tahu, keduanya akan menjadi hidangan yang sehat dan juga lezat.
Cahaya Novianti
Selalu suka sama tempe disayur oblok-oblok cabe hijau nyusss
BalasHapuskusuka keduanya, tempe dan tahu. selalu ada di menu makan di rumah haha. apalagi suami suka banget sama tempe. ibaratnya makan sama tempe dan sambel kecap aja bisa nambah 2 piring. emang enak banget makanan satu itu tuh. masyaallah, jadi laper haha.
BalasHapusWah panjang cerita tempe ya..kandungannya pun sehat.
BalasHapusAku saking ga bisa ninggal tempe, waktu tinggal di Amerika bikin tempe sendiri. Karena kalau beli 3 dollar sepapan (300 gram) Kalau bikin, tinggal beli kedelai (kualitas di sana premium) dan beli online ragi tempe (yang jual bule vegetarian) Jadi deh punya tempe sendiri buat stok 1-2 minggu
Oh ya lodeh tempe kalau di Kediri, kampung halamanku, namanya jangan oblok-oblokitu, Mbak. Enaaak!
Dan kalau ditanya tim tempe atau tahu, keduanya suka dan salah satu selalu ada di meja makanku setiap harinya :)
Kalo aku lebih suka tempe daripada tahu... Hehe bagi aku enakan tempe sih hehehe... Tapi keduanya makanan sehat kan ya
BalasHapusAku tim tempe seribu persen hihihihi. Mau diapain aja kutetep cinta tempe. Kalau sehari aja nggak makan tempe asa ada yang kurang dan hampa gitu Mom. Anak-anak jadi suka juga makan tempe. Kalau tahu kadang-kadang aja ada di meja makan.
BalasHapusWah ternyata sejarah tempe begitu yach. Baru tahu aku ceritanya mba. Aku lebih suka tempe. Begitu juga suamiku. Berbagai macam olahan tempe selalu suka.
BalasHapus